do'a yang kau hembuskan pada sel mati tulangku
cinta yang kau tanamkan dalam batu nisanku
gelora yang kau alirkan melalui darah hitamku
membuat mataku mulai terbelalak tak berdaya
mematuhi duka dalam tawa
mendobrak maut haru palsu sang dara
mencaci putih demi segenggam darah muda
kau nodai bibir merahku dengan tetesan asap
merombak ranum pipiku tanpa sebab
mencabik senyum tulus tanpa adab
ragaku bukan tumbal kelakuan
jiwaku bukan kabut fatamorgana
alpaku tak kan mungkin kau bawa
suciku tak kan mungkin kau simpan
pergi kau dengan gerobak murkamu
tunggangi nafsu iblis nadimu
dan tinggalkan jejak tuamu dalam pelukan hangatku